29.4.11

"Dia" berubah??

Berawal dari perjumpaan kami di masa pertama mengikuti OSPEK 3 tahun yang lalu...

Dia tetangga ku...dia sahabatku..

Akrabnya kita berdua sampai tak terpisahkan..

Sedihnya dia,,senangnya dia berimplikasi ke kehidupanku..

Banyak hal yang terlewati...

dari menyusun jadwal sehari-hari bersama, menyusun rencana "kedepan" pun bersama..

Dia sahabatku...dia saudara ku...


Tapii...

Selama ini itu hanya sementara...

Setiap hidup pasti ada yang namanya ujian..

Kami mulai sibuk dengan jadwal masing-masing..

Awalnya kami tidak tahu apa itu "Individualisme"...????

Sifat yang tertanam ketika kalian kuliah nanti "kata mba kost"

Cuek,,yakin kalo itu tidak akan terjadi pada kami..karena kami selalu ingin bersama.. "berdua lebih baik".. ^_^

Tapi ternyata itu hanya harapan...secara tidak sengaja sifat itu pun mengarungi dunia ku dan sahabatku..

Sifat yang membukakan mata untuk menunjukkan sifat asli seseorang..cenderung EGOIS..!!!

Jahat kedengarannya..tapii yaaa sdah lah...


Aku berusaha mengerti...

Aku mencoba memahami...

Kata orang: "Sabar itu ada batasnya"...

Tapi kata guru SMA ku : "Sabar itu ga ada batasnya..kalo sabar ada batasnya berarti itu bukan sabar namanya"....naaah lhoo...bingung kan!?

hmmm..ya sudah lah,,jalanin apa adanya saja..


Kembali ke konteks awal tentang si "DIA"

Sekarang dia sudah punya pasangan yang sangat ia sayang...

Aku seneng,,aku bahagiaa..

Tapi aku sedih ketika melihat dia 'galau'...mboh itu karena apa..multifaktorial yg jelas..

dia cerita segalanyaa..dan aku dengarkan selayaknya pendengar yang baik..

tapiii...ketika aku sedang berada di posisi yang sulit..apa dia tau??????????!

apa dia mengerti?????????!!

berkali-kali aku mencoba untuk menjelaskannya,,bercerita dengannya...tapi apa daya.. -.-


Pertanyaan besar di benakku sekarang,,,kemana "DIA" yang aku kenal dulu??????

apakah ini wujud asli dari sifat nya...????

apa karena sifat individualisme yang sudah mendarah daging disana??????

Ntah lah..................


Sekarang pun aku menyadarinya...

bahwa dia bukan yang terbaik...

dia "baik" namun bukan yang "terbaik"

walau sakit untuk menerima kenyataannya..

tapii ya sudah lah...


-Keep Smile-